Gempa bumi merupakan salah satu bencana yang mampu membuat banyak kerugian dalam berbagai aspek entah itu dari tempat tinggal yang rusak, tsunamu yang datang setelah adanya gempa bumi yang besar, serta kurangnya bahan makanan dan minuman yang dibutuhkan psca gempa bumi terjadi. Indonesia merupakan negara yang memiliki letak geografis di Cincin Api Pasifik, dan hal ini menyebabkan banyaknya gempa yang sering terjadi di Indonesia. Untuk menanggulangi gempa bumi yang sudah sangat serius ini maka diperlukan suatu tindakan pencegahan yaitu dengan membuat konstruksi rumah anti gempa. Konsep dari pembangunan rumah anti gempa ini haruslah sesuai dengan anjuran BNPB. Karena dengan mengikuti anjuran BNPB maka diharapkan rumah yang dibangun akan dapat menahan guncangan gempa bumi. Beberapa desain konstruksi rumah anti gempa sesuai dengan anjuran BNPB antara lain:
- Rumah RISHA
RISHA merupakan singkatan dari Rumah Instan Sederhana Sehat. Rumah ini dapat dibangun dengan cepat serta di tempatdandi waktu kapan saja ketika dibutuhkan. Karena cepat proses dalam pembuatan rumah ini maka RISHA menjadi solusi yang tepat ketika bencana gempa terjadi secara beruntun agar dapat menghindari gempa yang berkelanjutan. Material yang digunakan untuk membangun rumah RISHA berupa panel-panel dan baut, bahkan tidak menggunakan material konvensional umumnya seperti batu bata, dan semen.
- Rumah RIKA
RIKA merupakan singkatan dari Rumah Instan Kayu. Rumah RIKA ini memiliki kesamaan yang hampir sama dengan Rumah RISHA. Namun yang membedakan dari kedua rumah ini adalah material bahan bangunan digunakan, yaitu kayu rekayasa. RIKA menggunakan bahan material kayu kelas rendah seperti akasia, sengon, dan karet yang dikemudian diolah menggunakan sistem Laminate Veneer Lumber (LVL). Karena sudah diolah menggunakan sistem LVL maka kualitas kayu dari kelas rendah tersebut akan memiliki kualitas yang sama dengan kayu yang berkualitas. Hal ini akan menjadi sebuah keuntungan karena memakan biaya yang cukup ekonomis karena RIKA menggunakan kayu kelas rendah.
- Rumah Dome
Awalnya rumah dome ini lahir dari gagasan seorang profesor bernama Nizam, M.Sc, Ph.D. Konsep dari rumah dome ini merupakan penyatuan dari dinding dengan atap yang akan memiliki ketahanan terhadap guncangan gempa. Hal utama yang ada pada bangunan ini ada pada struktur konstruksinya yang kokoh dan bahan-bahan yang cukup ringan dalam pembuatan rumah dome. Dengan adanya konstruksi yang kokoh serta kombinasi penyatuan antara dinding dengan atap mampu membuat rumah dome menjadi rumah anti gempa yang bagus untuk diaplikasikan di Indonesia.
- Rumah Tanpa Kayu
Desain rumah tanpa kayu ini memiliki banyak manfaat dari aspek biaya serta dari aspek fungsional. Dengan tidak adanya kayu sebagai bahan material dalam pembuatan rumah maka akan menghemat biaya serta mampu membuat rumah tahan akan guncangan gempa karena tidak menggunakan kayu sama sekali. Bahkan rumah tanpa kayu ini dapat menjadi solusi pengurangan akan penggunaan banyaknya pohon dalam pembuatan sebuah rumah. Material yang digunakan dalam pembuatan rumah tanpa kayu merupakan campuran dari serat fiber dan semen yang langsung disuplai dari PT.Conwood Indonesia untuk pengganti bahan material kayu. Rumah tanpa kayu ini juga tidak hanya anti gempa namun tahan terhadap rayap dan bisa diselesaikan dengan waktu yang cukup singkat dalam pembuatannya.
- RUSPIN
RUSPIN merupakan singkatan dari Rumah Unggul Sistem Panel. Desain rumah ini bahkan menggunakan teknologi yang baru serta sistem bongkar pasar dalam pembuatannya. Dalam pembuatannya RUSPIN lebih mudah untuk dibangun karena menggunaka teknologi yang baru dan mudah dalam pemasangannya. Pembuatan RUSPIN mampu menghemat biaya serta mudah dalam pembangunannya. Tak diragukan lagi bahwa RUSPIN sudah teruji anti gempa.
- Growing House
Desain Growing House ini memiliki 3 tahap, yaitu home for all, space, for all, dam life for future. Munculnya desain Growing House ini disambut dengan baik oleh pemerintah Jepang yang mana rumah ini memiliki fungsi terbaik dalam mengatasi gempa.
- Barrataga
Barrataga merupakan penyingkatan dari Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa yang memiliki desain yang hampir mirip dengan rumah adat tradisional Yogyakarta, Joglo. Desain rumah ini merupakan gagasan dari Pakar Rekayasa Kegempaan UniversitasIslam Indoensia. Konsep dari rumah ini terdiri dari beton kolom, balok tepi atasa, serta balok lantai yang kemudian disambungkan dengan simpul. Hal paling uatama dalam pembuatan rumah ini adalah dengan menguatkan besi tulang yang diharuskan berkaitan satu sama lain.
Beberapa desain anti gempa diatas mampu menjadi solusi terbaik dalam mengatasi bencana gempa. Dengan mengaplikasikan salah satu desain tersebut mampu menanggulangi dampak kerugian yang disebabkan oleh gempa.