Banyaknya bangunan rumah dengan atap Joglo menjadi salah sastu ciri rumah bergaya tradisional jaman dahulu. Rumah Joglo yang sering dikenal sebagai rumah adat tradisional dari Yogyakarta menjadi salah satu inspirasi dalam pembuatan rumah di Indonesia. Rumah Joglo masih eksis sampai sekarang karena struktur pembuatannya melibatkan peletakan tiang yang harus sesuai dengan sktuktur bangunan rumah tersebut. Dengan adanya struktur seperti ini rumah Joglo masih dipertahankan sampai sekarang, walaupun sekarang banyak model rumah modern yang bermunculan namun hal ini tidak memungkinkan bahwa rumah Joglo masih akan dapat diaplikasikan lagi menjadi sebuah bangunan rumah tradisional. Dengan masih eksisnya rumah Joglo sekarang, maka lahirlah sebuah inovasi untuk menggunakan atap Joglo sebagai modifikasi rumah modern.
Konsep atap Joglo merupakan sebuah penanda dari bangunan tradisional yang ada pada rumah adat Jawa. Sering dijumpai banyaknya jenis atap Joglo yang memiliki variasi berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Bangunan rumah yang memiliki atap Joglo biasanya memiliki kesan yang tradisional, bersejarah, dan berseni. Material yang digunakan dalam pembuatan atap Joglo biasanya berupa kayu yang kokoh dan kuat seperti kayu jati yang menjadi bahan utama dalam konstruksi pembuatan tiang kolom atap. Kayu jati hanya boleh dipergunakan dalam pembuatan tiang soko/tiang penyangga tertentu. Bahkan kayu jati memili nilai positif dimata masyarakat Jawa yang akan mendatangkan banyak keberuntungan bagi penghuni rumah. Beberapa jenis atap Joglo ini bisa menjadi referensi untuk memodifikasi rumah modern;
- Joglo Pengrawit
Untuk model atap Joglo Pengrawit dalam tiap sudutnya selalu diberi tiang soko. Lalu ditiap ujung atap dibuat renggang dari atap penanggap, lain halnya dengan atap emper yang akan dibuat renggang pada bagian atas penanggap. Atap model Pengrawit juga memilki bumbungan yang sedikit rendah.
- Joglo Hageng
Atap Joglo Hageng sendiri memiliki ciri khas utama atap yang luas dan landai daripada model atap pengrawit. Atap Joglo Hageng juga memiliki atap yang bersusun tiga dan tritisan keliling yang luas. Untuk pembuatannya atap Joglo Hageng ini membutuhkan tanah yang luas agar dapat dibuat.
- Joglo Mangkurat
Atap Joglo Mangkurat berciri khas dengan karakteristik yang menonjol pada susunan atapnya yang bersusun tiga serta tiga sudut kemiringan. Atap Joglo Mangkurat ini memiliki kesamaan seperti atap Joglo Pengrawit namun memiliki perbedaan yang lebih tinggi serta dalam penyambungan antar lapisan atap haruslah menggunakan penanggap dan penitih.
- Joglo Kepuhan Lawakan
Atap Joglo Kepuhan Lawakan memiliki ciri khas dimana atap utama akan dibuat runcing ke atas dan lebih tinggi, lalu untuk empyak emper dibuat lebih landai dan melebar. Sedangkan untuk batas atap antar atap utama dengan bagian bawah tidak ada.
- Joglo Semar Tinandung
Atap Joglo Semar Tinandung memiliki ciri khas utama penyangga yang terbuat dari dinding, dan memungkinkan terlihat seperti atap yang dipikul oleh dinding rumah bangunan tersebut. Atap model seperti ini sering digunakan sebagai rumah gapura pada jaman dahulu. Bahkan di jaman modern sekarang ini Joglo Semar Tinandung masih diadaptasi pada gapura modern yang sering kita jumpai diberbagai daerah di Jawa.
- Joglo Sinom Apitan
Atap Joglo Sinom Apitan memiliki ciri khas utama yaitu empat empyak yang memiliki empat sudut kemiringam serta memiliki bentuk atap tritisan. Atap ini juga menggunakan tiga buah pengeret dan lima buah tumpang yang masing-masing atapnya tidak menggunakan list plank dalam pembuatannya.
Dari keenam jenis atap Joglo diatas mampu menjadi pilihan dalam pembuatan atap dengan gaya model joglo yang akan dimodifikasikan dengan rumah modern. Dengan adanya modifikasi pada rumah modern dengan penggunaan atap Joglo sebagai referensi dalam pembuatan suatu rumah maka akan menambah kesan yang lebih unik karena mampu memadukan kombinasi antara jaman tradisional dengan jaman modern. Untuk pembuatan atap Joglo ini kemungkinan tidak akan meraup banyak biaya karena dengan adanya teknologi terkini yang memiki bahan material yang kuat serta penggantian bahan yang mungkin lebih efisien dan lebih hemat dalam jangka panjang.