Dalam sebuah bangunan, pondasi sangat dibutuhkan sebagai penguat seluruh bagian bangunan. Posisi pondasi yang ada berada dibagian paling bawah dan langsung berhubungan dengan tanah, maka dari itu keberadaan pondasi sangatlah penting karena memiliki beban untuk memikul semua beban bangunan serta isinya. Maka dari itu, membuat pondasi harus dilakukan dengan baik untuk menghasilkan pondasi kokoh dan kuat. Harus diperhatikan dengan teliti hitungannya terlebih pada bangunan bertingkat.
Menggunakan Pondasi Dalam untuk Membangun Gedung Dua Lantai
Sebenarnya ada dua jenis pondasi yang bisa digunakan untuk membuat sebuah bangunan namun untuk bangunan lebih dari 1 lantai tidak bisa menggunakan pondasi dangkal karena kedalaman tanah yang dibutuhkan untuk membuat pondasi dangkal adalah sepertiga lebar alas dari pondasi atau biasanya tidak melebihi 3 meter. Pondasi dangkal hanya bisa dibangun pada tanah yang stabil dan keras serta beban yang akan dipikul tidak berat dan tinggi.
Untuk bangunan dengan dua lantai memang harus membangun konstruksi dengan struktur pondasi dalam karena akan didirikan di kedalaman tanah tertentu lebih dari 3 meter. Pondasi harus dibangun melebihi elevasi permukaan sebuah tanah yang diatasnya akan berdiri bangunan. Bentuk dari pondasi dalam seperti dinding pancang, tiang pancang serta pondasi kompensasi. Pondasi yang dibuat lebih dari kedalaman 3 meter bisa mentransferkan seluruh beban yang ditopang ke lapisan yang ada di dalam tanah.
Bagian-Bagian Struktur Konstruksi Tangga
Ada beberapa bagian struktur konstruksi dalam membuat tangga untuk pijakan menuju lantai di atas bangunan lantai pertama, yaitu:
- Pondasi Tangga
Pondasi tangga memiliki fungsi sebagai tumpuan dasar supaya posisi tangga tidak mengalami pergeseran atau bahkan penurunan. Biasanya pondasi dari tangga terdiri dari pasangan beton bertulang dan batu kali. Pada bagian bawah pangkal tangga juga wajib diberi balok untuk memperkuat pelat lantai, hal ini dilakukan supaya lantai tidak sebagai pusat tumpuhan utama dari konstruksi tangga.
- Ibu Tangga
Bagian tangga yang menjadi konstruksi utama yang memiliki fungsi mendukung beban anak tangga
- Anak Tangga
Anak tangga memiliki fungsi untuk menumpu telapak kaki dengan jarak sama dan harus ada selisih tinggi agar bisa mencapai lantai atas. Demi kenyamanan kaki, anak tangga dibuat sesuai dengan keinginan setiap pemilik bangunan yang sudah berkonsultasi dengan arsitek sehingga juga harus mempertimbangkan segi keamanan.
- Pagar Tangga
Pagar tangga dibuat untuk melindungi pengguna yang diletakkan pada sisi tangga. Pagar tangga dipasang demi keamanan dan kenyamanan pemilik bangunan. Maka dari itu pemasangan pagar tangga harus kuat dan bertumpu pada ibu tangga secara maksimal. Pemasangan pagar tangga dibuat dengan berbagai variasi bentuk supaya terlihat semakin cantik.
- Bordes
Mungkin bagi sebagian orang, bordes masih terdengar asing. Bordes adalah pelat datar yang ada diantara anak tangga. Biasanya digunakan sebagai tempat istirahat jika lelah menaiki tangga. Posisinya dipasang disudut peralihan tangga yang araknya berbelok. Pemasangan bordes dilihat dari jenis bangunannya. Untuk bangunan rumah, pada umumnya bordes yang digunakan lebarnya 80-100 cm sedangkan untuk bangunan lain bordes yang dipasang memiliki lebar 120-200 cm.
Rumus Perencanaan Konstruksi Tangga
Membangun tangga sebuah bangunan tidak bisa dilakukan dengan main-main, mengingat beban tumpunya akan jauh lebih besar. Panjang langkah dengan standart orang dewasa dan tinggi badan manusia normal memiliki toleransi 57 – 60 cm. Sehingga rumus dari konstruksi tangga takni:
1 Aantrade + 2 Optrade = 57 – 60 cm
Hasil riset menunjukkan bahwa dibutuhkan 2 kali lipat tenaga untuk mengangkat kaki arah vertical dibanding kaki melangkah dengan arah secara horizontal, maka akan di dapat hitungan dengan ilustrasi berikut ini.
Tinggi bangunan bertingkat 3,5 meter dengan anak tangga posisi tegak 18 cm. Jumlah optrade yang dibutuhkan adalah 350 : 18 = 18,4 yang dibulatkan menjadi 19 buah.
Apabila dimasukkan pada rumus konstruksi tangga, maka 1 aantrade + 2 optrade = 57 – 60 cm
Lebar aantrade (57 – 60) – 2 x 18,4 = 20,2 – 23,2 cm. Dibulatkan menjadi 20 dan 23 cm.